Oleh Achmad Zaky Gifari
“Kamu mungkin nggak bisa mengubah dunia sendirian, tapi langkah kecil yang kamu ambil bisa jadi inspirasi buat ribuan orang untuk ikut berubah.”
Kita semua tahu, perkembangan zaman makin cepat. Barang-barang baru terus bermunculan, bikin kita tertarik buat terus-menerus membeli barang-barang baru, Para produsen terus berinovasi mengembangkan karya baru pada produknya, bikin kita mau nggak mau ikut gaya hidup yang serba konsumtif. Tapi coba deh pikirin, barang-barang lama yang udah nggak kita pakai lagi, gimana nasibnya?
Mungkin sebagian dari kalian ada yang nyeletuk, “Ya udah, dibuang aja. Kalau emang masih bagus, kan bisa dijual, dikasih ke saudara, atau disumbangin.” Itu sih oke juga, nggak salah sama sekali. Tapi gimana dengan barang-barang sekali pakai? Kayak kantong plastik, sedotan, botol air mineral, atau sendok plastik? Biasanya, barang-barang ini langsung masuk tong sampah, kan?
Mungkin ada juga yang nyeletuk lagi, “Enggak juga. Gue kumpulin terus gue setor ke bank sampah, atau gue olah lagi jadi barang yang lebih berguna, trus gue jual deh.” Nah, kalau kamu mikir gitu, keren banget sih! Kamu udah selangkah lebih maju dari kebanyakan orang. Tapi tau nggak, meskipun ada yang kayak kamu, ternyata sampah di Indonesia masih numpuk banget.
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), ada lebih dari 8 juta ton sampah per tahun yang nggak terkelola. Itu 41 persen dari total sampah yang ada, dan cuma numpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Itu baru yang ke TPA lho. Gimana dengan sampah yang nggak tercatat?
Tanpa kita sadari bahwa setiap barang yang kita beli suatu saat akan menjadi sampah, apalagi barang-barang sekali pakai. Apalagi barang-barang sekali pakai yang langsung dibuang. Dengan semakin banyak barang baru yang dijual, semakin banyak juga orang yang beli. Akibatnya, tumpukan sampah terus bertambah.
Sampah yang kita hasilkan sekarang udah lebih banyak dari kemampuan alam buat ngolahnya. TPA juga udah nggak mampu lagi nampung semuanya. Penumpukan sampah ini bahkan bisa jadi bencana. Ingat nggak kejadian di Cimahi tahun 2005? Longsoran sampah sampai bikin lebih dari 100 orang meninggal dunia. Longsoran sampah, lho! bagaimana dengan sekarang? dengan semakin banyaknya sampah yang tertimbun di TPA.
Saatnya kita berubah. Kita nggak bisa terus-terusan hidup konsumtif dan nggak peduli sama sampah yang kita hasilkan. Ini waktunya kita menerapkan gaya hidup zero waste buat nyelamatin bumi kita dan generasi selanjutnya.
Kita nggak perlu langsung sempurna, kok. Mulai aja dari hal kecil aja, kayak bawa tumbler sendiri, tolak plastik sekali pakai, atau belajar memilah sampah. Karena sekecil apa pun langkahmu, itu bisa bikin dampak besar kalau kita semua melakukannya bersama-sama.
Leave a Reply
View Comments