Oleh Nabila Kartika Luthfa
Halo sobat generasi penerus indonesia! Siapa sangka, olahraga lari yang dulu identik dengan olahraga berat atau hukuman di sekolah, kini jadi hobi paling hype di kalangan anak muda urban sekarang ini. Lihat saja feed Instagram atau TikTok, pasti ada saja teman yang lagi pamer outfit lari kece di trek atau jalanan kota. Nah, fenomena inilah yang sering disebut sebagai “Pelari Kalcer”. Menurut sobat gen, apa sih yang bikin lari jadi sekeren ini?
Sebenarnya “pelari kalcer” itu bukan cuma soal seberapa cepat kamu lari lo. Tapi seberapa keren kamu saat lari. Ini bukan lagi soal mengejar personal yaa, tapi juga tentang personal style. Brand-brand sepatu dan apparel lari kini berlomba-lomba ngeluarin koleksi yang stylish, warna-warni, dan pastinya bisa bikin kamu pede pas difoto.
Outfit lari yang tadinya fungsional, sekarang jadi fashion statement. Mulai dari sepatu lari dengan teknologi terbaru yang futuristik, celana pendek yang stylish, sampai kaus lari dengan desain unik. Semua bisa menciptakan identitas baru lo!
Salah satu alasan terbesar dari “pelari kalcer” meledak adalah komunitas. Di media sosial, banyak banget grup lari yang anggotanya bisa ribuan orang. Mereka nggak cuma ajak lari bareng, tapi juga berbagi tips, cerita, dan pastinya, foto-foto lari yang estetik.
Tak dapat dipungkiri ketika kamu lari, kamu nggak cuma ngejar endorfin, tapi juga validasi. Foto lari di media sosial dapat like dan komen, yang secara nggak langsung kasih reward atas usaha kamu. Ini menciptakan siklus positif: lari, foto, dapat validasi, dan makin semangat lari lagi.
Jadi, fenomena “pelari kalcer” ini lebih dari sekadar tren sesaat. Tapi sebuah cerminan dari bagaimana anak muda urban saat ini menggabungkan kesehatan, fashion, komunitas, dan media sosial untuk menciptakan sebuah gaya hidup yang utuh dan penuh makna.
Tentu pilihan ada pada diri kamu, lari sebagai kebutuhan kesehatan jasmani. Atau lari hanya untuk validasi?