Oleh Fitri Utami
Ramadan perlahan mulai meninggalkan kita. Hari-hari berlalu begitu cepat, dan tanpa terasa kita sudah tiba di penghujungnya. Ini bukan waktu buat santai atau merasa puas. Justru sekaranglah saat terbaik untuk gaspol ibadah! Kita nggak pernah tahu, apakah Ramadan ini akan jadi Ramadan terakhir kita?
Pernah nggak kita kepikiran, kalau tahun depan kita nggak diberi kesempatan lagi buat merasakan nikmatnya Ramadan? Ini momen yang terlalu berharga buat dibiarkan lewat begitu aja. Di 10 malam terakhir ini, ada satu malam yang nilainya luar biasa. Malam di mana doa kita melesat ke langit tanpa penghalang, dan pahala ibadah kita bernilai lebih besar dari 83 tahun! Malam itu adalah Lailatul Qadar.
Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Bayangin, satu malam lebih baik dari 83 tahun! Itu kayak kita ibadah nonstop seumur hidup, tapi semua itu cuma terjadi dalam satu malam. Gimana rasanya kalau kita ngelewatin malam itu cuma buat scroll medsos atau tidur lebih awal? Sayang banget, kan?
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Coba deh bayangin lagi, semua dosa kita yang numpuk bertahun-tahun bisa bersih seketika. Kita kayak mulai hidup dari nol lagi, bersih dan suci. Siapa yang nggak mau kesempatan kayak gitu?
Maka dari itu, di malam-malam terakhir ini, jangan kasih kendor! Perbanyak shalat malam, dzikir, dan istighfar. Jangan cuma puas sama shalat Isya dan Tarawih. Lanjut lagi! Buka hati kita selebar-lebarnya buat Allah. Ini momen emas buat memperbaiki hubungan kita sama-Nya.
Ada doa istimewa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ buat malam istimewa ini:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)
Kalau ada kesempatan, sempatin buat beri’tikaf di masjid. Rasanya beda banget, kita bener-bener fokus ibadah tanpa gangguan dunia. Rasulullah ﷺ selalu beri’tikaf di 10 malam terakhir Ramadan. Beliau bersabda:
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
“Nabi ﷺ selalu beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain ibadah pribadi, jangan lupa zakat fitrah. Ini bukan cuma sekadar kewajiban, tapi juga bentuk kepedulian kita sama saudara-saudara kita yang kekurangan. Rasulullah ﷺ bersabda:
طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“(Zakat fitrah) sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Intinya, jangan lewatin sisa Ramadan ini cuma dengan rutinitas biasa. Kita nggak tahu apakah tahun depan masih ada Ramadan buat kita. Sekarang adalah waktunya! Kejar Lailatul Qadar, minta ampunan, dan perbaiki hubungan kita sama Allah. Karena bisa jadi, inilah Ramadan terbaik — atau bahkan terakhir — yang kita punya.
Ramadan bukan cuma soal nahan lapar dan haus. Ini soal gimana kita memaksimalkan waktu buat jadi hamba yang lebih baik. Jangan biarkan Ramadan kali ini berlalu tanpa meninggalkan bekas di hati kita. Biar kita keluar dari Ramadan kali ini bukan cuma jadi orang yang suci, tapi juga jadi pribadi yang lebih dekat sama Allah dan lebih bermanfaat buat sesama.
Leave a Reply
View Comments