Oleh Anisya Septyandini
Tak sedikit orang membagikan pencapaian mereka di usia 25 tahun, lalu membuat standar dari pencapaian tersebut. Fenomena ini disebut quarter life crisis atau dalam bahasa Indonesia, disebut dengan istilah krisis seperempat baya. Mungkin bagi anak muda istilah quarter life crisis tidak asing lagi di telinga, namun banyak dari kita juga belum tahu apa arti quarter life crisis sebenarnya?
Menurut Robbins dan Wilner, quarter life crisis adalah krisis identitas yang terjadi akibat dari ketidaksiapan mereka pada saat proses transisi dari masa remaja menuju dewasa. Krisis identitas ini bercirikan ragu-ragu akan masa depan serta kualitas hidup dalam berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut meliputi pekerjaan, asmara, hubungan dengan orang lain, hingga finansial. Dinukil dari laman Satu Persen, quarter-life crisis dinilai berdampak pada 86% kaum milenial yang sering merasa tidak nyaman, kesepian, serta depresi dalam hidupnya.
Fase quarter life crisis bisa dicirikan saat seseorang merasa stagnan dalam aktivitas yang dilakukan saat ini dan kerap terjadi pada rentang usia 20-30 tahun. Namun tak jarang yang menghadapi krisis ini pada usia 18 tahun. Krisis pada kelompok usia tersebut cenderung langka, namun bisa menimbulkan dampak negatif. Biasanya pemilik quarter life crisis merasa bahwa orang-orang disekitarnya memiliki hidup yang baik, meski belum tentu hal tersebut terjadi.
Lantas, bagaimana cara mengatasi quarter life crisis?
- Tidak perlu membandingkan dengan orang lain
Tak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain, layaknya matahari bersinar pada siang hari dan rembulan bersinar pada malam hari. Semua bersinar pada waktunya.
- Lakukan sesuatu yang berarti
Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, cobalah melakukan sesuatu yang berarti dan mulai fokus untuk mengejarnya.
- Bercerita pada orang terdekat
Agar tidak merasa kesepian, hendaknya kamu bisa menceritakan hal-hal yang mengganggu pikiranmu dengan orang terdekat.
- Mulai cintai diri sendiri
Sebelum memberikan cinta kepada sesuatu hal, hendaknya berikanlah rasa cinta terhadap dirimu sendiri. Mulailah menerima serta mengapresiasi hal-hal yang sudah kamu dapatkan selama ini. Dengan begitu, energi yang dipancarkan jadi lebih positif sehingga kamu bisa fokus untuk mengejar tujuan hidup yang lain.
Nah, itulah beberapa tips mengatasi fenomena quarter life crisis. Jadi, jangan takut dengan fenomena ini. Namun jadikanlah fase ini sebagai titik balik perjalanan dalam hidup.
Tetap semangat ya!
Leave a Reply
View Comments