Kalau ada satu hal yang bikin aku bangga sama diri sendiri dan juga semua orang di luar sana yang lagi berjuang itu adalah fakta bahwa kita tetap mencoba. Kita berusaha bangun dari tempat tidur, walaupun rasanya gravitasi lebih kuat dan terus kepengen di tempat tidur. Kita pilih baju terbaik buat hari ini, meskipun lebih pengen leyeh-leyeh pakai kaos oblong atau piyama. Kita maksain diri buat bersosialisasi, padahal diem sendirian tuh lebih nyaman. Kita tetap bertahan, walaupun hidup kadang terasa absurd dan nggak ada artinya.
Hal-hal kecil yang kita lakukan, hanya untuk melihat apakah masih ada secercah harapan, sebenarnya juga merupakan sumber harapan itu sendiri. Itu yang bikin kita sadar kalau, bahkan di titik terendah, kita masih bisa jadi seseorang—seseorang yang mencoba, dan itu udah cukup. Mungkin kita belum sehebat yang kita inginkan, tapi kita sedang dalam perjalanan ke sana, dan itu indah. Ada keindahan dalam proses menjadi. Menanam dan menyirami benih sendiri hingga tumbuh menjadi sesuatu yang luar biasa adalah sesuatu yang patut dikagumi.
Tapi ya, kita manusia biasa. Kadang, bahkan untuk sekadar coba lagi aja rasanya berat banget. Jadi, nggak apa-apa kalau mau istirahat. Berkah terbesar yang diberikan dunia adalah kebebasan untuk menjadi diri kita sendiri, kebebasan untuk mengendalikan apa yang ada dalam pikiran kita, dan kebebasan untuk melepaskan beban yang menghimpit kita. Kalau hari ini rasanya nggak sanggup buat ngelakuin apa pun, yaudah. Besok masih ada Matahari bakal tetap terbit, bulan juga bakal tetap muncul. Jadi, ketika semuanya terasa sedikit lebih mudah, meskipun hanya sedikit, mari kita hadir untuk diri kita sendiri, yuk, kita coba lagi.
Mencoba itu bikin kita lebih dekat sama keajaiban hidup. Itu ngasih kita kesempatan buat merasakan gimana rasanya… sekadar hidup atau fully living a life.
Emang sih, lebih gampang ngomongnya daripada ngejalaninnya. Pasti ada saatnya kita jatuh, tersandung, bahkan makin luka. Tapi tahu nggak? Pejuang sejati bukan yang nggak pernah kena serangan, tapi yang tetap berdiri meskipun peluru datang bertubi-tubi. Kita nggak tahu bakal ke mana perjalanan ini membawa kita, tapi yang jelas, bukan ke jalan penuh penyesalan. Dan percayalah, kamu nggak mau ke sana.
Jadi, tinggalkan jejak. Biarkan dunia mengenalmu sebagai seseorang yang bertahan karena terus mencoba dan yang benar-benar hidup sebelum pergi. Selama bumi masih berputar, kita akan terus mencoba. Lagi, dan lagi.
Leave a Reply
View Comments