Generus Indonesia
Husnuzon Billah dan Red Car Theory: Fokusmu Menentukan Realitamu. Foto: Generus

Husnuzon Billah dan Red Car Theory: Fokusmu Menentukan Realitamu

Oleh Galant Prabajati

Pernah nggak sih kamu lagi di jalan, kayaknya jarang banget lihat mobil merah? Tapi coba ada yang nantangin, “Hitung deh mobil merah di jalan, nanti dibayar 10 juta!” Seketika mata kita jadi super fokus, dan tiba-tiba mobil merah itu muncul di mana-mana. Fenomena ini sering disebut Red Car Theory. Intinya, apa yang kita fokusin, itu yang bakal sering kita lihat. Otak kita kayak punya filter sendiri, yang menyaring mana yang dianggap penting, mana yang enggak.

Misalnya orang kalau lagi jatuh cinta, yang kita lihat dari orang itu cuma sisi baiknya. Bahkan kebiasaan aneh dia pun bisa jadi lucu di mata kita. Sebaliknya, kalau lagi benci, sebanyak apa pun dia berbuat baik, rasanya tetap salah aja. Artinya simpel: fokus itu menentukan realita. Yang kita pilih untuk lihat, itu yang bakal mendominasi pikiran kita.

Anyway otak kita bisa dilatih fokusnya. Mau ke arah positif atau negatif, itu pilihan. Kalau kamu biasain diri cari yang baik-baik, nanti hal baik yang kelihatan lebih dulu. Begitu juga sebaliknya. Makanya banyak orang bilang soal manifestation. Bedanya, kalau dalam Islam, bukan semata “universe yang kasih balik”, tapi Allah yang Maha Kuasa membuka jalan sesuai prasangka kita.

Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman: “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku. Jika ia berprasangka baik kepada-Ku, maka baginya kebaikan itu. Jika ia berprasangka buruk kepada-Ku, maka baginya keburukan itu.” Di Al-Qur’an, QS. Ad-Dhuha ayat 1–5 juga ngasih pesan bahwa Allah nggak akan meninggalkan hamba-Nya. Ayat-ayat ini jadi pengingat bahwa kasih sayang Allah selalu ada, meskipun kita lagi di masa sulit. Kalau kita husnuzon billah (berprasangka baik kepada Allah), maka hidup akan lebih tenang. Kita bakal lebih mudah melihat nikmat, peluang, dan anugerah kecil yang sering luput dari perhatian.

Cara melatih fokus positif bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, memulai hari dengan syukur, menulis mimpi dan target biar otak terbiasa nyari peluang, mencari sisi baik dari orang lain, bahkan ketika ada yang bikin kesel, atau melatih filter pikiran dengan mengganti kalimat negatif jadi kalimat positif. Hal-hal kecil ini kalau dilakukan rutin bisa bikin pola pikir kita lebih sehat.

Hidup itu kayak jalanan penuh mobil dengan warna beda-beda. Kalau kamu pilih fokus ke “mobil merah”, alias hal baik, maka yang bakal terlihat di sekelilingmu adalah kebaikan. Jadi, mulai sekarang, yuk arahkan fokus kita. Latih otak dan hati buat husnuzon baik sama diri sendiri, sama orang lain, dan terutama sama Allah. Karena hidup akan jauh lebih ringan kalau kita memilih untuk melihat sisi baiknya.