Oleh Budi Muhaeni
Seberapa besar pengaruh pemimpin dalam sebuah organisasi? Ini buku bagus buat sobat yang menyukai buku mengenai leadership ataupun manajemen sumberdaya manusia: “Choose People First“.
Buku ini ingin memberi ilustrasi: kamu tuh harus milih orang-orang yang tepat dulu sebelum mikirin strategi atau program kerja. Kayak, mau secanggih apapun ide kamu, kalo yang ngejalaninnya nggak kompeten, ya cuma jadi wacana doang, bray.
Ini tuh relate banget sama apa yang dibilang sama Jack Welch, mantan CEO General Electric, “The team with the best players wins (Tim dengan pemain terbaik adalah pemenang)”. Maknanya, bukan pemimpin yang paling hebat yang bikin sukses, tapi tim yang keren yang dibangun sama pemimpin yang bijak.
Nggak cuma di dunia modern, Nabi Muhammad SAW juga udah ngasih contoh keren banget. Beliau tuh milih orang-orang terbaik buat ngebantu dakwahnya sesuai keahlian mereka masing-masing. Kayak Muadz bin Jabal buat hukum dan fiqih, Khalid bin Walid buat strategi perang, Zaid bin Tsabit buat Al-Qur’an, dan Abdullah bin Mas’ud buat urusan waris. Ini nunjukin kalo keberhasilan itu emang bergantung banget sama cara kita nempatin orang yang tepat.
Sayangnya, banyak banget organisasi yang mikirin orangnya belakangan, alhasil sering terjadi mismatch antara kompetensi sama peran. Ujung-ujungnya, proyek mandek, target nggak nyampe, atau malah ribut-ribut internal. Ini nih yang namanya “the wrong people in the wrong place“.
Makanya, kalo mau jadi pemimpin yang bijak, kamu harus baca dulu karakter, nilai, sama kapasitas orang-orang di sekitar kamu. Baru deh kamu sesuaikan tugasnya. Strategi ini bukan cuma ningkatin kinerja, tapi juga bikin culture organisasi yang positif, yang ditopang sama kepercayaan, loyalitas, dan kerja sama tim. Jim Collins di bukunya Good to Great juga bilang, “First who, then what“. Jadi, orangnya dulu, baru mikirin yang lain.
Nah, gimana sih cara milih orang yang tepat? Pastinya nggak cuma liat CV doang, bro. Butuh kepekaan, pengalaman, sama intuisi strategis. Nih, ada beberapa tipsnya:
- Talent Mapping: Kenali potensi dan kekuatan tiap individu.
- Penempatan Dinamis: Tugas disesuaikan sama keadaan.
- Penguatan Karakter dan Kapasitas: Orang baik harus kompeten, orang cerdas harus punya integritas.
- Rotasi dan Evaluasi: Biar tim lo terus berkembang dan organisasi lo adaptif.
Intinya, pemimpin hebat itu nggak ngebangun organisasi dari struktur atau rencana, tapi dari manusianya. Visi sebagus apa pun cuma jadi tumpukan kertas kalo nggak didukung sama orang-orang yang pas. Jadi, “Choose people first” tuh bukan cuma strategi, tapi fondasi buat sukses jangka panjang. Udah deh, buruan cek orang-orang di sekitar kamu, udah pada bener belum penempatannya? (BM)
Leave a Reply
View Comments