Oleh Tiya Inggriyani. S
Kisah Uwais al-Qarni adalah kisah yang mengajarkan kita tentang bakti luar biasa kepada orang tua, terutama kepada seorang ibu. Ia bukan seorang nabi, bukan pula sahabat yang pernah berjumpa langsung dengan Rasulullah SAW. Namun namanya disebut oleh Nabi Muhammad SAW dengan penuh kemuliaan karena baktinya yang begitu luar biasa.
Uwais adalah seorang pemuda dari Yaman yang hidup dalam kesederhanaan. Ia hidup hanya berdua dengan ibunya yang sudah tua dan lumpuh. Meski keinginannya untuk bertemu Rasulullah sangat besar, ia tidak pernah meninggalkan ibunya, karena tidak ingin sang ibu terlantar dan bersedih.
Ibunya sangat mendambakan bisa menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Dengan penuh cinta dan tekad kuat, Uwais berlatih menggendong ibunya naik turun bukit di Yaman. Ia mempersiapkan diri agar nanti mampu menggendong ibunya berjalan kaki menuju Makkah. Ketika tubuhnya sudah cukup kuat, ia benar-benar menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah — sebuah perjalanan ribuan kilometer yang ditempuh dengan niat tulus hanya untuk membahagiakan sang ibu dan menjalankan perintah Allah.
Sikap ini menunjukkan ketulusan dan kesungguhan hati Uwais. Ia tidak melakukannya karena ingin dipuji, ia tidak melakukannya untuk dikenang, tetapi semata-mata karena cinta kepada ibunya dan karena Allah.
Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat:
“Akan datang kepada kalian seorang laki-laki dari Yaman yang namanya Uwais. Ia memiliki ibu yang sangat ia berbakti kepadanya. Jika kalian bertemu dengannya, mintalah doa darinya.”
(HR. Muslim)
Bayangkan, seorang tabi’in yang bahkan belum pernah bertemu langsung dengan Nabi, tetapi didoakan dan disebut oleh Rasulullah SAW karena baktinya kepada ibunya. Ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan orang yang berbakti kepada orang tua di sisi Allah.
Uwais mengajarkan kita bahwa bakti kepada ibu adalah jalan kemuliaan. Bahkan, Allah mengangkat derajat Uwais di dunia dan akhirat karena baktinya. Ia tidak dikenal oleh penduduk bumi, tapi sangat dikenal di langit.
Dalam Al Quran, Allah memerintahkan manusia untuk berbakti kepada orang tua, sebagaimana firman-Nya:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya…”
(Q.S. Al-Ankabut: 8)
Dan dalam ayat lain:
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”
(Q.S. Al-Baqarah: 83)
Kisah Uwais al-Qarni adalah teladan yang luar biasa tentang bagaimana ketulusan hati, kesabaran, dan pengorbanan yang besar demi orang tua bisa mengantarkan seseorang ke derajat yang tinggi di sisi Allah, meskipun tanpa gelar, pangkat, atau popularitas.
Di zaman sekarang, mungkin kita tidak perlu menggendong orang tua kita berjalan ribuan kilometer. Namun, kita bisa meneladani Uwais dengan melayani, menjaga, mendoakan, dan memuliakan mereka dengan sepenuh hati.
Karena sejatinya, surga terletak di bawah telapak kaki ibu. Dan siapa yang berbakti dengan ikhlas, Allah akan membuka jalan kemuliaan, bahkan ketika dunia tidak mengenalnya.
Leave a Reply
View Comments