Oleh Tri Nur Yuliana
Menjadi generasi sandwich di usia remaja, bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Namun, pemuda inspiratif ini membuktikan bahwa perjuangannya membantu perekonomian keluarga sejak SMP, mampu membawanya membangun karier sebagai diaspora di Australia. Siapa sih, sosok pemuda inspiratif itu? Yuk kenalan!
Bima Wicaksono, namanya. Pemuda LDII asal Jakarta ini anak pertama dari lima bersaudara. Ia bercerita ketika ayahnya mengalami kebangkrutan dan beralih profesi menjadi sopir taksi, ia ikut turun tangan mencari nafkah.
“Mulai dari berjualan makanan di sekolah, dagang jersey bola di car free day, jadi reseller alat kesehatan, hingga magang di perusahaan startup teknologi, itu semua saya jalani agar bisa bertahan serta membiayai sekolah saya maupun adik-adik saya,” kata Bima, sapaan akrabnya.
Perjalanan hidupnya mulai berubah ketika ia menempuh pendidikan di UPN Veteran Jakarta. Ia aktif dalam kegiatan organisasi dan memenangkan berbagai kompetisi bisnis dan debat tingkat nasional. Selain itu, berkat doa kedua orangtua serta kerja kerasnya, ia mampu menyelesaikan pendidikan dengan predikat cumlaude serta menjadi lulusan terbaik di fakultas dan jurusannya.
Namun di balik pencapaian itu, ia bercerita ketika pandemi melanda, dirinya pernah jatuh sakit dan hampir menyerah. Beratnya beban yang dipikul untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, menjadi masalah utamanya. Meskipun begitu, dirinya tidak menyalahkan keadaan.
Sebaliknya, ia perlahan bangkit, mencari bantuan profesional, berkonsultasi dengan psikolog, dan mulai aktif berolahraga untuk memulihkan tubuhnya, fisik maupun mental. Menyerah bukan menjadi pilihannya, karena sebagai seseorang yang diandalkan oleh keluarganya, dirinya harus tetap kuat dan berdiri kokoh.
Perjuangannya tidak berhenti sampai disitu saja. 2023, tahun dimana ia mulai memberanikan diri untuk meninggalkan zona nyaman serta pekerjaan manajerialnya di Jakarta, guna merintis dari nol di negeri kanguru melalui program “Working Holiday Visa (WFH)”.
Awalnya, ia bekerja sebagai buruh di peternakan yang berlokasi di Adelaide, Australia. Hidup di negeri orang dan jauh dari keluarga, tidaklah mudah. Namun dirinya mampu menyesuaikan hidup di lingkungan baru dan tekun dalam bekerja. Kini, ia dipercaya menjadi construction estimator di sebuah perusahaan konstruksi ternama di kota tersebut.
Di samping itu, Bima aktif berorganisasi di komunitas Islam “Association of Islamic Da’wah Australia” dan organisasi kepemudaan setempat, di antaranya menjadi Ketua Pemuda Association of Islamic Da’wah South Australia, Ketua WHV Australia for Association of Islamic Da’wah Australia, dan Bendahara Adelaide University Gymnastic Club.
Ia juga aktif membagikan kesehariannya melalui akun instagram @bisew, dan akun tiktok @hi_bisew. Hal ini dilakukan, agar anak-anak muda lainnya, khususnya di Indonesia, supaya tidak gampang menyerah, mau berusaha dan produktif pada apa yang sedang diperjuangin.

Bima sangat gemar berolahraga, khususnya olahraga kalistenik dan gymnastic. Menurutnya, menjaga kebugaran tubuh sangat penting, tidak hanya sehat secara fisik, tetapi sehat secara mental. Kedisiplinan dalam berolahraga juga membuatnya terpilih sebagai salah satu grand finalist “The New L-Men of the year 2025” mewakili daerah DKI Jakarta 2.
Lewat ajang ini, ia menginisiasi kampanye #UpgradeLuarDalam. Tujuannya, untuk mengajak anak muda lebih mencintai diri sendiri dengan cara hidup sehat, agar nantinya mereka kuat mengejar impian dan mengubah masa depan keluarga.
Wah, terharu dan sangat menginspirasi yah! Buat kalian yang sedang berjuang untuk keluarga dan diri sendiri, tetap semangat dan jangan pantang menyerah. Percaya deh, Allah gak tidur. Dibalik adanya kesulitan, akan ada kesuksesan yang menanti kamu di masa yang akan datang. Aamiin
Leave a Reply
View Comments