Menyederhanakan Hidup dengan Minimalis. Gambar: Generus

Menyederhanakan Hidup dengan Minimalis

Oleh Nabila Kartika Luthfa

Hai sobat generus! Pernah nggak sih ngerasa hidup ini kok ruwet banget? Lemari penuh baju tapi bingung mau pake apa, meja kerja numpuk tapi bingung mulai dari mana, atau feed sosmed rame banget sampe pusing sendiri? Nah, mungkin ini saatnya kita ngelirik gaya hidup minimalis.

Hidup minimalis itu bukan berarti harus buang semua barang sampe cuma sisa satu sendok ya. Minimalis itu menyederhanakan hidup, dengan kita fokus sama apa yang benar-benar penting buat kamu aja. Intinya, less is more!

Zaman sekarang, kita gampang banget tergoda buat punya ini-itu. Ada gadget baru langsung pengen beli, ada promo diskon langsung kalap. Akibatnya? Barang numpuk, dompet tipis, dan kadang malah bikin stres sendiri.

Ngomongin minimalis, Jepang itu juaranya! Budaya mereka udah dari dulu mengadopsi prinsip ini. Coba deh liat rumah-rumah tradisional Jepang, seringnya simpel tapi fungsional banget. Orang Jepang juga dikenal rapi dan terorganisir, contohnya lewat metode KonMari yang dipopulerkan Marie Kondo melalui bukunya yang terkenalnya berjudul “The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing”.

Mereka percaya bahwa barang yang sedikit dan tertata rapi bisa membawa ketenangan dan fokus. Ini bukan cuma soal estetika, tapi juga filosofi hidup yang mendalam. Mereka cenderung menghargai kualitas daripada kuantitas, dan lebih suka investasi pada barang yang tahan lama dan punya nilai guna tinggi.

Dalam islam, konsep minimalis ini sejalan dengan ajaran untuk tidak berlebih-lebihan atau mubazir.  Allah telah berfirman dalam Surat Al Isra’ Ayat 26 dan 27:

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Dua ayat tersebut jelas banget ngasih tahu kita untuk tidak melakukan pemborosan dan menghambur-hamburkan harta. Tidak membelanjakan barang yang sebenarnya sudah kamu miliki dengan fungsinya sama hanya mungkin beda warna atau karena barang itu menurutmu lucu saja.

Minimalis bisa jadi solusi biar hidup kita lebih adem ayem yang bukan hanya sekedar tren gaya hidup saja. Minimalis punya dasar kuat dalam nilai agama kita untuk tidak mubazir dan hidup secukupnya.

Ga perlu langsung drastis kok. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil yang gampang dilakuin:

  1. Decluttering barang: Ini nih langkah pertama yang paling asyik! Mulai dari lemari baju kamu. Pilah-pilah mana yang sering dipake, mana yang udah ga muat, mana yang udah ga kamu suka. Kalo udah lebih dari setahun ga dipake, mending disumbangin atau dijual aja. Lanjut ke buku, alat tulis, atau koleksi-koleksi kamu. Tips: Terapkan aturan “satu masuk, satu keluar.” Kalo beli baju baru, keluarin satu baju lama.
  2. Digital decluttering: Ga cuma barang fisik, “sampah” digital juga bisa bikin pusing. Hapus aplikasi yang ga pernah dipake, unsubscribe newsletter yang ga penting, dan bersihin galeri foto di HP kamu. Follow akun sosmed yang positif aja, biar feed kamu ga bikin stres.
  3. Bijak belanja: Sebelum beli sesuatu, coba tanya diri sendiri: “Aku beneran butuh ini atau cuma pengen aja?” Kalo udah punya barang serupa, mending tunda dulu deh. Prioritaskan kualitas daripada kuantitas.
  4. Fokus sama pengalaman, Bukan Barang: Daripada ngumpulin barang, mending ngumpulin pengalaman seru! Jalan-jalan, belajar hal baru, atau ngumpul bareng temen itu jauh lebih berharga daripada tumpukan barang yang cuma numpang di rumah.
  5. Stop bandingin diri sama orang lain: Sering kan kita pengen punya ini-itu karena ngeliat temen punya? Padahal, kebahagiaan itu bukan diukur dari seberapa banyak barang yang kamu punya. Jadi diri sendiri aja, ga perlu ikut-ikutan.

Minimalis itu bukan cuma soal punya sedikit barang, tapi soal punya lebih banyak ruang buat diri sendiri, waktu buat hal yang penting, dan ketenangan pikiran. Yuk, dicoba! Siapa tahu hidup kamu jadi lebih enteng dan jauh dari drama.