Foto: Lines

Kisah Qonita Kurnia Anjani Raih Gelar Doktor Farmasi di Usia Muda

Oleh Tri Nur Yuliana

Guys, percaya gak percaya ada loh yang berhasil raih gelar doktor di usia muda, yaitu umur 25 tahun. Nggak cuman itu, umumnya kan program doktor ditempuh minimal tiga tahun. Nah, ini cuman butuh waktu kurang dari tiga tahun saja, sudah ngantongin gelar doktor loh! Yuk kenalan sama Qonita Kurnia Anjani, generasi muda LDII asal Palu, Sulawesi Tengah.

Qonita berhasil mendapatkan gelar doktornya, ketika dirinya melanjutkan studi S3 di salah satu universitas yang berada di selatan tengah kota Bellfast, Irlandia Utara, Queen’s University Bellfast.

Melalui disertasi yang berjudul “Development of Antibiotic Microneedle Delivery Systems for Tuberculosis Treatment”, Qonita lebih fokus pada pengembangan teknologi microneedle patch untuk obat-obatan tuberkulosis. Dan alhamdulillah, dalam kurun waktu dua tahun tiga bulan itu, dirinya berhasil menyelesaikan gelar doktornya.

Qonita bercerita, ketertarikannya pada pengembangan obat-obatan itu muncul sejak tahun pertama kuliah S1 Farmasi di Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2012. Sampai dengan akhir masa studinya itu pun, dirinya membahas tentang gel, yang diketahuinya di luar negeri sudah dikembangkan teknologi serupa dengan lebih praktis, yaitu microneedle.

Berkeinginan mempelajari lebih dalam, Qonita akhirnya mendaftarkan diri sebagai mahasiswa S2 di Queen’s University Bellfast. Ketekunannya dalam menjalankan penelitian selama proses studi, membuat dosen pembimbing di universitasnya itu melihat potensi yang dimiliki Qonita, sehingga dirinya pun didorong melanjutkan penelitian S3.

Kata Qonita, dirinya sempat menolak tawaran dari dosen pembimbingnya. Kendalanya, karena untuk melanjutkan studi Ph.D membutuhkan waktu minimal tiga tahun, sedangkan student visa yang dimiliki, berlaku cuman dua tahun lima bulan, “Saya cukup dilematis, saat itu. Namun setelah melewati pertimbangan, saya akhirnya memilih untuk melanjutkan doktor dengan sisa waktu yang ada,” ungkapnya.

Saat ini, Qonita bekerja sebagai Research Fellow di bagian Pharmaceutical Technology di Queen’s University Bellfast. Dan juga bekerja secara daring sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Makassar.

Qonita berpesan nih ke generasi muda yang ada di seluruh Indonesia. Untuk kenali dan asahlah minat dan bakat yang dimiliki para kaum muda, tentunya dengan membangun koneksi, banyakin belajar, berproses, serta tambahin pengalaman. Dan nggak kalah penting, kalian juga harus berdoa serta berserah diri kepada Allah SWT, karena usaha tanpa disertai doa itu, belum tentu barokah untuk kedepannya. So, yuk mulai upgrade diri dan skill kalian kaum generasi muda!