oleh Muhammad Faqihna Fiddin
Usia 20-an itu kayak naik roller coaster—seru, penuh kejutan, tapi juga bisa bikin pusing kalau nggak siap. Ini adalah fase di mana kita mulai membangun fondasi untuk masa depan, tapi sering kali justru merasa bingung dan penuh ketidakpastian. Kita baru aja keluar dari dunia pendidikan yang serba terstruktur, lalu tiba-tiba harus menghadapi dunia kerja yang jauh lebih dinamis dan nggak ada panduannya. Ekspektasi dari orang lain, tekanan untuk sukses, dan ketakutan akan kegagalan sering kali bikin kita ragu dalam mengambil keputusan penting. Akibatnya, nggak sedikit dari kita yang terjebak dalam pola pikir yang salah atau mengambil langkah yang akhirnya bikin karier kita mandek.
Padahal, masa ini seharusnya jadi waktu yang paling berharga buat eksplorasi dan berkembang. Meskipun kesalahan itu bagian dari proses belajar, ada beberapa jebakan umum dalam karier yang bisa kita hindari biar perjalanan kita lebih mulus. Yuk, kita bahas lebih dalam!
- Nggak Mikirin Pengembangan Diri
Banyak anak muda yang ngerasa, “Udah kerja nih, aman lah!” Eh, padahal dunia kerja tuh geraknya cepet banget! Kalau cuma jalan di tempat, bisa-bisa kita ketinggalan jauh sama yang lain. Inilah jebakan yang berbahaya!
Misal Dinda, fresh graduate komunikasi yang dapet kerjaan sebagai social media specialist. Awalnya excited banget, tapi dia keenakan sama rutinitas dan nggak belajar skill baru kayak SEO atau data analytics. Lima tahun kemudian, pas startup tempatnya kerja kena PHK, dia kelimpungan karena skill-nya nggak berkembang.
Menurut Carol Dweck seorang psikolog dari Stanford University yang mempopulerkan konsep “growth mindset,” orang yang terus belajar dan mengembangkan diri memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Jadi, jangan males upgrade skill, bisa lewat baca buku, ikut webinar, atau sekadar ngobrol sama orang-orang yang lebih berpengalaman.
- Bertahan di Pekerjaan yang Tidak Memberikan Nilai Tambah
Banyak orang bertahan di pekerjaan yang sama bukan karena mereka mencintainya, tapi karena takut sama ketidakpastian. Ini bisa jadi jebakan. Bukannya berkembang, kita malah makin nyaman di tempat yang nggak ngasih tantangan baru.
Sebagian orang berpikir bahwa bertahan lama di satu tempat akan membuat mereka terlihat loyal dan stabil. Tapi, ada perbedaan besar antara loyal dan stagnan. Kalau selama bertahun-tahun kerjaan kita masih sama tanpa adanya peningkatan tanggung jawab atau skill, itu tandanya kita cuma jalan di tempat. Padahal, dunia kerja butuh orang-orang yang bisa beradaptasi dengan cepat dan terus berkembang.
Menurut Dr. Travis Bradberry, penulis buku Emotional Intelligence 2.0, kalo pekerjaanmu ngga lagi memberikan tantangan atau peluang untuk bertumbuh, itu tanda kalo kamu perlu mempertimbangkan opsi lain. Jangan takut untuk mengeksplorasi kesempatan baru jika itu bisa memberikan dampak lebih besar pada pertumbuhan kariermu.
- Fokus ke Gaji, Lupa Pengalaman
Gaji besar itu memang menggiurkan, tapi kalau kerjaan kita nggak ngasih kesempatan buat belajar dan berkembang, gaji besar bisa jadi jebakan. Kenapa? Karena kita mungkin cuma stuck di posisi itu tanpa ada peningkatan skill atau kesempatan buat naik level.
Banyak fresh graduate yang buru-buru ambil pekerjaan dengan bayaran tinggi tanpa mikirin apakah pekerjaan itu bisa membantu mereka tumbuh secara profesional. Padahal, pengalaman dan kesempatan belajar jauh lebih berharga di awal karier. Banyak profesional sukses yang di awal kariernya rela mengambil pekerjaan dengan gaji lebih rendah demi bisa belajar dari mentor hebat atau masuk ke lingkungan yang mendorong pertumbuhan mereka.
Saran dari ahli: Reid Hoffman, co-founder LinkedIn, bilang kalau di awal karier itu lebih penting ngejar pengalaman dan koneksi daripada sekadar gaji tinggi. Jadi, jangan cuma lihat angka, tapi pikirin juga manfaat jangka panjangnya.
- Nggak Bangun Relasi (Alias Males Networking)
Banyak yang mikir, “Ah, yang penting kerja keras, nanti juga sukses sendiri.” Sayangnya, realita nggak sesederhana itu. Networking tuh penting banget buat membuka peluang.
Pikirkan ini: banyak lowongan kerja sebenarnya nggak diposting ke publik, melainkan ditawarkan melalui jaringan profesional yang sudah dibangun sebelumnya. Makanya, kalau kita nggak punya koneksi, kesempatan emas bisa aja lewat begitu aja tanpa kita tahu.
Networking bukan cuma soal “kenal siapa,” tapi juga soal gimana kita bisa saling membantu dan berbagi peluang. Semakin luas jaringan yang kita bangun, semakin banyak kesempatan yang bisa kita dapatkan di masa depan.
Keith Ferrazzi, penulis Never Eat Alone, bilang kalau networking itu bukan cuma buat cari kerja, tapi juga buat belajar dan berkembang. Jadi, mulai deh aktif ikut komunitas, gabung ke event, dan ngobrol sama orang baru!
- Takut Ambil Risiko
Takut gagal adalah salah satu hambatan terbesar dalam karier. Banyak anak muda yang punya ide brilian, tapi nggak pernah eksekusi karena takut hasilnya nggak sesuai harapan. Padahal, nggak ada kesuksesan tanpa kegagalan di awal.
Banyak orang sukses yang justru belajar dari kesalahan mereka. Alih-alih takut gagal, mereka melihat kegagalan sebagai batu loncatan buat mencapai level berikutnya. Kalau kita terlalu takut buat nyoba hal baru, kita bisa kehilangan banyak peluang emas yang sebenarnya bisa jadi titik balik dalam hidup kita.
James Clear, penulis Atomic Habits, menjelaskan bahwa kesuksesan besar sering kali datang dari akumulasi kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Kalau kita terlalu takut mengambil risiko dan selalu menunda, kita justru kehilangan kesempatan untuk membentuk kebiasaan sukses itu sendiri. Dia juga menyarankan agar kita fokus pada proses daripada hasil akhir. Artinya, lebih baik mencoba dan gagal daripada nggak mencoba sama sekali.
Richard Branson, founder Virgin Group, bilang, “Kalau ada peluang bagus, ambil aja, nanti pelajarin caranya.” Jadi, jangan kebanyakan mikir sampai akhirnya nggak ngapa-ngapain!
Intinya
Kesalahan dalam karier itu wajar, tapi kalau bisa dihindari, kenapa nggak? Usia 20-an itu waktunya buat bereksperimen, belajar, dan berkembang. Jangan sampai kita nyia-nyiain kesempatan cuma karena males belajar, takut keluar dari zona nyaman, atau terlalu fokus ke gaji tanpa mikirin masa depan.
Ingat, karier itu maraton, bukan sprint. Nikmati prosesnya, jangan takut gagal, dan terus cari peluang buat berkembang. Jangan juga takut untuk mengubah arah kalau memang merasa ada jalan lain yang lebih sesuai dengan passion dan tujuan hidup kita.
Yang terpenting, jangan membandingkan perjalanan karier kita dengan orang lain. Setiap orang punya timeline masing-masing, dan sukses itu nggak selalu datang dalam waktu yang sama untuk semua orang. Yang penting, tetap konsisten, terus belajar, dan jangan pernah berhenti mencoba.
Jadi, udah siap buat ngegas kariermu ke level selanjutnya?
Leave a Reply
View Comments