Oleh Galant Prabajati
“Dari terbentur, terbentur, terbentur, kemudian terbentuk.”
Kutipan legendaris dari Tan Malaka ini sering banget dipakai buat menggambarkan perjalanan hidup. Dan kalau dipikir-pikir, memang pas banget buat kita anak muda yang lagi berjuang di era sekarang. Hidup itu nggak pernah mulus kayak jalan tol. Ada aja lubang, belokan tajam, bahkan jalan buntu yang bikin kita harus muter balik. Tapi justru dari semua “terbentur” itulah, kita akhirnya bisa “terbentuk”.
Nggak bisa dipungkiri, jadi anak muda hari ini penuh tekanan. Dari kampus, kerjaan, sampai urusan hubungan. Belum lagi dunia medsos yang tiap hari pamerin standar hidup tinggi: liburan mewah, barang branded, prestasi akademik, bisnis sukses di usia belia. Akhirnya, banyak yang merasa hidupnya nggak cukup keren. Padahal, kenyataannya setiap orang punya “jalan terbentur”-nya sendiri.
Gagal masuk kampus impian, ditolak kerja, bisnis ambyar, itu semua bagian normal dari hidup. Yang nggak normal justru kalau hidup kita lurus-lurus aja tanpa pernah jatuh. Karena tanpa benturan, kita nggak pernah belajar arti bangkit. Terbentur artinya kita jatuh, salah langkah, atau ngalamin hal yang nggak kita mau. Tapi benturan itu bukan tanda kelemahan, melainkan kesempatan. Bayangin besi ditempa di api, dipukul berkali-kali, baru bisa jadi pedang yang tajam. Sama kayak manusia, benturan bikin kita lebih kuat.
Setiap kali gagal, kita dapat pelajaran baru. Setiap kali ditolak, kita belajar sabar. Setiap kali salah, kita tahu cara memperbaikinya. Kalau hidup terlalu gampang, kita justru gampang rapuh. Nah, setelah melewati banyak benturan, kita akhirnya terbentuk. Terbentuk jadi orang yang lebih dewasa, lebih tahan banting, dan lebih bijak dalam mengambil keputusan. Kedewasaan itu bukan soal umur, tapi gimana kita nyikapin masalah. Orang yang terbentuk itu tahu kalau hidup bukan balapan siapa yang paling cepat sukses, tapi perjalanan siapa yang paling kuat bertahan.
Kalau ditarik ke sisi spiritual, hidup memang penuh cobaan. Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa dunia ini ibarat penjara bagi orang beriman, tapi surga bagi orang kafir. Artinya, orang beriman pasti diuji. Justru cobaan itu bukti kasih sayang Allah, supaya kita ditempa jadi lebih kuat dan nggak terlena dengan dunia. Jadi kalau lagi ngerasa berat, jangan buru-buru nyalahin keadaan. Bisa jadi itu cara Allah ngasih jalan biar kita lebih siap menghadapi masa depan.
Buat kamu yang lagi ngerasa sering terbentur, ingat semua orang punya fase jatuh. Bedanya, ada yang menyerah, ada yang bangkit. Jangan takut gagal. Anggap aja gagal itu latihan. Sabar, usaha, dan konsisten bakal bikin kamu terbentuk jadi pribadi yang lebih matang. Hidup bukan tentang seberapa cepat kita sampai tujuan, tapi seberapa kuat kita melewati perjalanan.
Kalau hari ini kamu lagi jatuh, jangan berkecil hati. Mungkin itu cuma satu bab dari cerita panjang hidupmu. Ingat kata Tan Malaka: “Dari terbentur, terbentur, terbentur, kemudian terbentuk.” Dan percayalah, setiap benturan hari ini sedang membentuk kamu jadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
Leave a Reply
View Comments